Intropeksi Diri Sendiri

Nasib nek lagi mujur

Kabeh koyo’ di atur

Ora usah ancur mubur

Ongkang-ongkang urip e makmur

……………

 

Itu adalah sepenggal lirik lagu yang di nyannyikan oleh Didi Kempot yang masih teringgat di otak ku sewaktu mendorong Vario ku yang kempes ban nya karena terkena paku. Ya….  dalam semingu ini sepeda motor ku sudah 2 kali terkena paku dan semua nya berakhir dengan ganti ban dalam baru karena ban dalam yang lama sudah gak bisa di pake. Padahal ban dalam yang baru aku ganti tadi umurnya masih seminggu pas. 😦

 Tidak tahu ini memang kesalahan ku dalam berkendara atau memang sebagai Teguran dari NYA terhadap ku ???. Memang ku akui  dalam beberapa bulan ini persentase amal ku sangat kurang. Tidak lain dan tidak bukan memang karena beberapa bulan ini meman sangat banyak keperluan yang harus ku keluarkan untuk memenuhinya sehingga persentase yang seharusnya ku keluarkan untuk beramal (zakat dan shodaqoh) berkurang.

 Sampai tadi siang jam 10:35 wita aku berserta anak istriku dalam perjalanan dari Tabanan ke Denpasar mengendarai vario ku tiba-tiba laju kendaraan ku masuk sebuah lubang (padahal sehari2 aku liwat jalanan itu tidak tahu kalau disana ada lubang). Duk !!!! kontan laju kendaraan ku oleng padahal sedang dalam kecepatan ± 50km/jam. Langsung lampu sign kiri aku nyalain dengan tujuan akan meminggirkan sepeda motor ku. Masih untung kendaraan yang ada di belakang ku bisa dan mampu memperlambat kecepatan nya sehingga insiden yang lebih fatal dapat di hindari. Ugh… alhamdulillah masih di beri keselamatan oleh Allah SWT dalam kejadian ini.

 Setelah berhenti aku periksa roda belakang ku, ternyata sebuah paku triplek yang sudah bengkok bersembunyi dengan aman di ban belakang ku. Duh inilah yang menyebabkan laju sepeda motor ku jadi oleng setelah masuk lubang tadi. Dilihat dari bentuk nya aku yakin bahwa paku itu sudah bersarang disana sebelumnya dan setelah terperosok masuk lubang menambah dalam posisi pakunya sehingga berhasil menembus ban dalam sepeda motor vario ku.

 Sampai akhirnya aku mendorong vario ku ke tukang tambal ban dan mendapati posisinya sangat rawan bila di tambal. Dan dengan sangat terpaksa aku ganti ban dalam nya. Namun di balik itu semua pikiran ku membawa positive thinking terhadap kejadian ini. Mungkin ini memang Teguran dari Nya agar aku ingat bahwa di dalam pendapatan yang aku terima itu memang ada hak untuk orang lain yang harus di keluarkan guna membersihkan kotoran2 yang ada di kalbu ini. Ya Allah….. ampunilah hamba mu ini yang sudah melupakan kewajiban atas hasil yang di dapat selama ini, semoga kejadian ini bisa memberi manfaat bagi diriku. Amien.

3 Responses to Intropeksi Diri Sendiri

  1. isyaratpena berkata:

    Assalamu’alaikum..

    Subhanallah, semoga kita selalu berada dalam ampunannya..

    Salam ukhuwah

  2. riy4nti berkata:

    Amiienn…

    Ada yang aneh jg ma dirikuh, may be juga harus intropeksi diri betul2…

    Salam sayank

Tinggalkan Balasan ke riy4nti Batalkan balasan