Aku sudah lama tidak bermain di pantai, gak tahu kenapa tiba-tiba ada keinginan yang besar melihat pantai. Langsung saja aku pasang peralatan untuk koneksinya, emangnya ke pantai memerlukan koneksi ya ❓ gak tahu aku, pokoknya pasang aja biar acara liat pantainya tambah jelas. Hanya dalam hitungan detik, sampailah aku di pinggir pantai yang penuh dengan gejolak ombak dan bermacam pernik2 permasalahannya. Lho… makin lama tulisan ku ini koq tambah melebar, tidak melulu cerita nuansa pantai namun semua yang berkaitan dengan pantai. Tapi ada satu sisi pantai yang membuat pandangan dan konsentrasiku lebih banyak tertuju padanya.
Sisi yang membuat mataku tertuju itu adalah penjual kepiting. Ya kepiting rawa yang bercangkang ijo. Gak tahu sedang musim atau memang habis panen si penjual membawa banyak sekali kepiting yang ditaruh didalam keranjang. Iseng2 aku tanya pada si penjual karena aku melihat kepiting yang di jualnya ini tidak seragam besarnya. Ada yang besar sekali kaya’ preman , ada yang sedang kaya’ bunglon , namun ada yang kecil bahkan sangat kecil sekali seperti orang yang baru lulus kuliah. 😆 “Pak kenapa kepiting yang dijual tidak seragam besarnya ??” begitu tanyaku pada si penjual. “Mas jangan anggap enteng kepiting-kepitingku ini, semuanya telah lolos seleksi ketat dan ini merupakan kepiting pilihan dari kepiting2 yang ada di rawa ini” jawabnya sambil tangannya melintir kumis.
Waduh, koq sewot jadinya si bapak penjual itu padahal aku cuman sekedar tanya dan itu merupakan kenyataan yang aku lihat di dalam keranjangnya. Tapi saat aku lihat di dalam keranjang tersebut aku sempat berpikir, kenapa gak bisa lari ya para kepiting itu padahal keranjangnya tidak tertutup. Setelah aku perhatikan dengan seksama ternyata tidak bisa larinya para kepiting tersebut dikarenakan sifat gak mau kalah dan selalu mencari kesalahan kepiting lain dari kepiting2 itu sendiri. Baru ada satu kepiting yang mau merangkak naik kepiting yang lain langsung mengaitkan kaki nya pada kepiting yang akan naik tersebut. Alhasil kepiting yang mau naik tersebut langsung jatuh karena langkahnya terganggu dan di bebani berat tubuh kepiting yang lain.
Sepertinya para kepiting2 itu tidak mau ada kepiting lain bisa bebas dari keranjang, kalau di bahasa manusia kan mungkin kurang lebih Senang liat orang susah, Susah kalau liat orang senang. 😀 Bener loh, itu hasil pengamatan selama beberapa saat melihat tingkah pola para kepiting tersebut. Namun aku melihat ada satu kepiting yang bisa survive dan akan bisa lolos dari jebakan para kepiting yang lain. Lolosnya pun bukan karena kebetulan tapi memang dengan ketrampilan & skill dari kepiting tersebut.
Aku yang awam tentang masalah per-kepiting-an melihat hal itu menjadi bangga dan sedikit tersenyum melihat kejadian itu. Karena memang aku melihat kepiting ini sangat lincah dan memang sangat bisa di andalkan. Dan yang membuat aku lebih bangga dan hormat dengan kepiting itu adalah kepiting perempuan (yang sanggup mengalahkan kepiting jantan dan banyak omong) dan bernama “Sri Mulyani Indrawati”
P.S: Tulisan ini aku apresiasi dengan segala hormat untuk Ibu Sri Mulyani Indrawati yang di tawari jabatan sebagai managing director pada world bank per 1 juni 2010. Maju terus bu, jangan hiraukan orang yang sirik padamu.
gambar saya pinjam dari sini
Ha ha ha, ujung-ujungnya ke Sri Mulyani. Lucuuuu, he he he. Yang jelas kepiting ini jalannya miring lho mas.
Kalau pas air surut di pantai selatan rumah saya, saya sering cari kepiting; rajungan itu paling enak lho.
(maaf) izin mengamankan KEDUA dulu. Boleh kan?!
Wah…. nyampai juga pada Bu Sri M.
Btw, yang pasti keluarga saya demen banget makan kepiting, Pak.
Yap, terus maju ya, Bu Sri. 😀
*sok tahu dan sok mendukung*
Ngeliat fotonya kok geli juga ya… kayak laba2… 😎
loh pak.. sama-sama susahnya kok ya pada seneng kepiting-kepiting itu… hihi..
i’m back pak.. 😀
lucu juga ya tingkah mereka jadi gemes dan pingin makan tuh kepiting 😆
wakakakaka
udah di sewotin ama tukang kepiting
tapi buntutnya itu log mas, wakakak mbak sri juga
kepiting2nya lucu banget tuh mas… ^^ kirain mo posting kuliner ttg kepiting
betul tuh mas… seneng liat org susah tapi susah liat org seneng… ^^ dimana-mana pasti ada pro kontra
Gajinya besar mana ya, dibanding jadi menteri…
wew… enak banget nih klo di bakar rame2…
pak.. semalam lia juga abis dari pantai lihat kepiting.. eheheh lucu2 memang lihat tingkahnya…bisa diartikan juga dalam kehidupan manusia.. 🙂
numpang pesan Juga.. :
Selamat untuk Ibu Sri Mulyani…Nasionalisme tidak akan hilang walau pergi jauh….Semoga ibu bisa bawa nama baik indonesia dimata dunia.. 🙂 Sukses bu.. jangan kecewakan saya..
Halahhhhhhhhh ngomong apa nih.. (kabur sebelum kena timpuk pak sugeng 😀
wah enak mas…kepiting asam manis…slurrrrppp…hhhmmm
wekekeke…ujungnya itu,lho….
Asik dan lucu aja tuh
Memaang mengasikan juga kalo kita perhatikan
mba..ada hadiah dari saya..diambil ya… 🙂
kepiting??saya suka……
tp ribet ya cara makannya.. 😦
Mas Sugeng kayaknya pinter ngelawak… ga minat bikin blog yang khusus isinya joke :D.
Tadi saya pikir ceritanya beneran, taunya….
Salam kenal mas ‘n makasi udah mampir di blog saya…
saia kira bahas total soal Mr. Crabs, tak taunya malah soal sang menkeu yang mendunia 😉
Bukanya kepiting to juga mainan tuyul ya? Oya di tempatku gy heboh ada tuyul. . Tapi gak tau tuyul setan apa tuyul manusia,yg jelas ada yg kehilangan uang. .
Mampir mas . .Sory gak nyambung . .Ha ha ha
iya ya penjual kepitingnya kenapa marah2 bro? trus sebenernya bela bu sri apa ngritik nih wkwkwk 😀
Kepiting bisa juga berkelit dan pada saatnya akan menggigit,hehehe
Lama ya,aku tdk datang.
Saya dulu sering cara kepiting air tawar untuk dijadikan lauk, tapi sekarang sudah jarang ada kepiting di sungai-sungai, heran juga 😦
wahhh kepiting enaknya di pindang sarani tuh, sama nasi putih anget….walahhhh
oya mengenai bu sri, semoga ini langkah terbaik buat dia, maju terus meski di negeri sendiri di hujat.
Banyak banget kepitingnya mas?
Bikin ternak keriting aja mas, banyak yg suka tuh…hehehe
Yach..mau nulis kepiting aja kok keliru keriting…hihihi
Selamat malam,Mas.
Moga kabar baik.
Terimakasih ya, kemarin sempat berkunjung ke blog adikku Renatto.
selamat pagi.
woow 😯
cerita yg hebat. bermula dari kepiting, ternyata berujung pada Sri Mulyani.
saya suka nih cerita kiasan ini.
terima kasih dan mohon maaf 😮
aline-aline terakhir saya sudah mau kasi komen, kok seperti anggota gedung miring.. eh ternyata buntutnya…
Hihihi.. pada akhirnya, kisah yang sesungguhnya terungkap.. saya suka kepiting masak rendang Mas Sugeng.. 😛
kepiting berarti masih suka pakek semboyan SMS juga ternyata..hahaha
Senang Melihat kawan Susah 😀
Selamat berkarya cemerlang Bu Sri, buktikan Engkau memang brilian yang patut dipertahankan 🙂
Salam bentoelisan
Mas Ben
Gimana ceritanya dari kepiting bisa sampe Ibu Sri Mulyani ? heheee
Anyway tulisan yang inspiratif…
kepiting saos enak thuh……..apa persamann bu sri da kepiting??