Tidak disangka ide yang sedianya hanya sekedar pepesan kosong, malah mendapat respon dari remajanya maupun dari pengurus pengajian yang lain
Selaku pengurus di lingkungan perumahan tempat aku bermukim harus bisa membuat inovasi dalam kegitan yang bisa membuat seluruh anggota perumahan aktif. Aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan pengurus, merupakan sesuatu yang bermakna setelah pengurus bersusah payah memikirkan segala sesuatunya. Yang jelas. Aku dalam mengusahakan setiap kegiatan yang ada tidak pernah ada sedikitpun iat dalam mencari keuntungan pribadi. Karena yang saya tahu, menjadi pengurus dalam kegiatan sosial kampung ini lebih banyak ruginya dari pada untungnya.
Demikian juga dalam mengelorakan semangat remaja nya dalam berorganisasi dan berjamaah dalam kegiatan pengajian. Termasuk dalam kegiatan hari Senin, tanggal 14 Februari. Setiap orang tahu bahwa tanggal ini dikenang sebagai hari kasih sayang, namun sayang nya pemberian kasih sayang ini hanya diberkan setahun sekali. Hanya pada tanggal ini, 14 Februari. Padahal yang saya anut dan pahami (dalam agama saya, Islam) bahwa kasih sayang itu tidak hanya diberikan setahun cuma sekali. Namun kasih sayang pada makhlukNYA ini bisa diberikan setiap waktu 24 jam sehari, 7 hari seminggu. 365 hari setahun. Kita bisa berbagi kasih sayang pada sesama.
Hal ini yang belum banyak di pahami oleh orang muslim (pada umumnya) dan generasi muda Islam (pada khusus nya). Ini yang mengelitik hatiku untuk sedikit memberi pencerahan pada generasi muda Islam di lingkungan perumahan ku. Setelah berembug dengan pengurus yang lain, aku memberikan saran: “Bagaimana kalau pada tanggal 14 Februari kita mengadakan pengajian tentang hari kasih sayang dalam prepektif agama Islam”. Kajian ini hanya untuk remaja muda-mudinya agar waktu yang sedianya mereka gunakan untuk berkencan dan merayakan hari valentine diluaran dipergunakan dengan kajian tentang apa dan bagaimana valentine ini di lihat dari sudut pandang Islam.
Tidak disangka ide yang sedianya hanya sekedar pepesan kosong, malah mendapat respon dari remajanya maupun dari pengurus pengajian yang lain. Jadinya tanggal 14 Februari 2011 malam di komplek perumahan kami diadakan pengajian remaja muda-mudi dengan mengambil tema “Valentine, benarkah budaya Islam ?!?”. Padahal ini baru kali pertama kami mengadakan pengajian untuk remajanya namun yang datang sudah sangat melebihi dari dugaan kami (total yang hadir sekitar 50an orang). Memang ini suatu jumlah yang kecil, tapi dilihat dari komplek perumahan kami yang baru berdiri dan berkembang, angka itu sudah mencerminkan semua anggota keluarga mendukung.
Harapan saya selaku salah satu dari pengurus adalah mencoba meluruskan apa yang sudah dianggap sebagai budaya yang membudaya di masyarakat kita menjadi gamblang siapa sebenarnya yang mempunyai dan mengenalkan pertama kali budaya tersebut. Yang jelas budaya tersebut bukan dari budaya Islam. Islam tidak mengajarkan kasih sayang di wujudkan dalam coklat dan berwarna pink yang diberikan setahun sekali. Islam mengajarkan kasih sayang kepada sesama dan semua makhluk NYA setiap hari dan setiap waktu.
Semoga awal langkah kecil yang kami lakukan ini mendapat dukungan dari semua pihak dan di kabulkan oleh Allah SWT. Dan semoga kami selaku pengurus, selalu istiqomah dalam menjalankan dan megajak kebaikan. Karena kebaikan tidak bisa dilakukan dengan merubah gunung sekaligus tapi bisa dilakukan dengan menganti dan membongkar batu satu demi satu stiap hari. 😆
Bagaimana perayaan valentine di tempatmu ????
Mas Sugeng sip, bisa membuat inovasi seperti itu di lingkungannya.. Salut;
kereen…. inovasi tiada henti. semoga dari pengajian itu akan membawa generasi muda indonesia ke arah yang lebih baik.
Mantap! Patut di tiru nih.. 😀
saya tidak pernah merayakannya 🙂
Semoga terus dibudayakan dari tahun ke tahun
kemaren saya nggak merayakan mas…
saya valentinan setiap hari. hehehehe
*dengan cara saya*
Apa kbq mas? sesuatu yang patut di contoh. Prihatin dgn generasi muda kita yang semakin tak punya jati diri. Latah dgn valentin, halowen dll.
di sini tak ada palentine om sugeng hehe,.. dan saya pun tak merayakannya, tapi kalau ada yang ngasih coklat ke saya ya saya ambil hehe
Iya betul itu mas. Sebarkan kasih sayang ke semua orang. Biar pemuda ini ndak terbiasa menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah.
Mas Sugeng kerennn
wah satu gebrakan baru pak..bagusnya direkam pak kajiannya nanti disebarin deh hehe 🙂
idemenraik nih…
Selamat berjuang mengubah dunia ke arah yg lebih baik Mas Sugeng yg dimulai dari lingkungan kita.
Wah, saya tidak merayakannya Mas.
Terimakasih telah mampir ke blog saya yang sangat sederhana.
Saya hanya pengen terus mencari alasan dan motivasi semangat mengisinya bak dian tak kunjung padam.
Sementara ini biar baru ada satu postingan tiap bulan.
Saya suka ada di blog lain yang komunikatif, tapi terus menjaga blog perdana saya tersebut tidak sampai merana, kering merangas.
Salam Blogger !
Huhu… asalkan habis pengajian, nggak pada janjian ketemuan antara muda mudinya ya… 🙂
Salut dan Dasyat idenya, semoga mekin berkah kedepannya Mas
saya tdk merayakan valentine dan di komplek saya setahu saya tidak ada acara pengajian pada hari senin 14 februari
biasa yg ngaji mingguan itu ibu2
wah……..kemasan kegiatan yang kreatip pak de, sukses selalu!
Di tempat saya hampir sama pak, setiap ada perayaan yang bernuansa hura2 seperti valentine atau tahun baru, remaja masjid justru bikin acara pengajian. Donasinya dari pengurus kampung dan juga takmir masjid, daripada pergi2 gak jelas tujuannya
kereeeeeeen Om! semoga dengan langkah kecil tersebut bisa memberikan perubahan besar 🙂
ide bagus kang, rasanya di sekitarku tgl 14 berlalu begitu aja ga ada keramaian/pernak pernik valentine 😀
mas ada kaos blogger go green. cuma 45 ribu hhe
boleh dilihat dan dipesan disini mas http://cahyanugraha.wordpress.com/2011/02/20/kaos-blogger-go-green-for-sale/
alhamdulillah..
masi ada yang mw pengajian..daripada valiten2 nan .. 😀
kaga ada yang ngajarin .. 😀
wah… sebuah kegiatan yang sangat mulia, yang datang dari ide seorang yang dahsyat
setuju Kang
tak mungkin menggusur gunung
mari pindahkan batu satu persatu
sedj
wah..mantap sekali idenya, semoga banyak manfaatnya dan bisa rutin dilakukan pengajian remajanya 🙂
Salut ya Mas, dengan upaya pencerahannya tentang makna kasih sayang sejati.
Salam hangat dari Kendari… 🙂
[…] remaja diri ini bentuk manakala masih dipercaya sebagai ketua pengurus seperti yang pernah ditulis disini. Dengan berkembangnya waktu, ada saja suara miring yang terdengar dari jamaah yang lain tentang […]