Menunggu Internet Cepat Untuk Apa

“…ada angin surga yang datang di komplek perumahanku…..”

Tak terasa sudah hampir setengah tahun diriku tidak ngeblog, dan harus kuakui dengan tidak ngeblog / hiatus sekian bulan diriku menjadi kuper dengan hal yang berbau tulisan. Jangankan membuat tulisan jadi, baru nulis draf awal saja kadang tidak pernah finish. Sampai nyetatus di facebook saja tidak sempat. Lho, masa bikin status saja gak sempat ?!? Iya benar, gak sempat. Maksudnya gak sempat mikir. :mrgreen:
Karena tidak pernah membaca tulisan orang jadi gak bisa membuat tulisan serta otak jadi mandeg.

Hiatus itu koq ada hubungan dengan susah membuat tulisan sih ❓ ya memang ada setidaknya bagi blogger kacangan seperti diriku. Terus kenapa koq hiatus ngeblog ? Masalahnya sepele sih, hiatus ku itu karena tidak ada koneksi internet di rumah. 😥 ya semenjak layanan flexi hilang dan mengharuskan pelanggan untuk migrasi ke kartu **, diriku sudah hilang hasrat untuk menggunakan layanannya. Karena yang diriku tahu bahwa layanan berbasis gsm tidak senyaman CDMA. Nyaman speednya dan nyaman quotanya. Speed sampai 150Kbps sedangkan quota unlimited. Gimana gak membuat diriku nyaman kalau mendapatkan yang seperti itu. Tapi itu dulu, sebelum awal tahun sedangkan sekarang sudah almarhum. 😦

Namun ada angin surga yang datang di komplek perumahanku pertengahan bulan Januari kemarin. Bahwa layanan telpon kabel tel*** akan masuk wilayah perumahanku. Asyik….pikirku karena telpon kabel pasti ada layanan sapidi yang bisa untuk internetan. Saat diriku browsing tentang harga bulanan sapidi untuk speed yang 512kbps ternyata lebih 3x dari harga bulanan flexi. Yeah gak papa dah, asal stabil dan unlimited. Dan menurut informasi, kalau pendaftarnya banyak (kolektif minimal 15 pendaftar) bisa cepat tak lebih dari sebulan.

Ternyata tunggu punya tunggu layanan sapidi ini sudah tidak di jual lagi oleh telkom. 😮 Duh, belum dapat layanannya eh malah sudah ditutup. Sekarang di ganti dengan layanan indih*** yang memakai jaringan fiber optik sebagai sambungannya. Karena beda nama, harganya pun berbeda. Kalau sapidi 3x, kalau indih*** hampir 6xnya namun ditambah layanan TV kabel dan free nelpon 1000 menit ke sesama dalam satu kode area.

Koq tahu ?? Karena beberapa hari kemarin ada petugasnya yang mensurvei ke rumah. Mengukur lokasi wilayah perumahanku dari sto terdekat. Makanya diriku tahu bahwa sapidinya sudah tidak dijual dan diganti indih***. Oh ya, menurut petugasnya harga segitu itu untuk speed 3Mbps selain bonus yang lain itu. Dan lagi, masih menurut informasi dari petugasnya sambungannya akan rilis dan bisa digunakan tidak lebih sebulan lagi.

Sekarang diriku tinggal menunggu saja sambungan itu, entah sebulan atau setahun lagi. Yang jelas ada harapan lagi buat diriku untuk selalu on lagi di dunia maya, dan bisa update tulisan lagi di blog. Tapi dengan speed segitu diriku malah binggung, mungkin sebingung pak menkoimfo kabinet terdahulu “Internet cepat untuk apa ??” 😀

7 Responses to Menunggu Internet Cepat Untuk Apa

  1. Lidya berkata:

    saya masih mundur maju pakai layanan itu pak

  2. Cahya berkata:

    Nanti dapat TV berlangganan juga sepertinya :).

    Saya juga kadang pakai Speedy, kadang pakai ISP lain, tergantung jaringan RT/RW Net lagi pakai apa buat ISP mereka :D.

    • Sugeng berkata:

      iya dok, dapat layanan tv berbasis ISP. Makanya speed kenceng biar gak loading terus 🙂
      seandainya di wilayah rumahku ada layanan rt/rw net mungkin aku gak perlu cari dari telk*** tp mungkin bisa di pakai bisnis dengan meng-rt/rw kan layanan itu karena kebutuhanku juga gak sekenceng itu

      • Cahya berkata:

        Bisa buka bisnis sendiri kan Pak. Pak Sugeng cs bisa modali perangkat awalnya, nanti layanannya pakai Speedy. Terus dijual ke tetangga se desa 😊

  3. TPA Al-Muhtadin berkata:

    Semoga menungguhnya tidak lama ya, Pak 🙂

  4. Jadi inget hampir 15 tahun lalu, pakai modem HP smartfren yang super lemot saja bisa saya pakai untuk kerja, hehehe

Silakan Komentar Bebas Tanpa Moderasi Namun Admin Berkuasa Untuk Mendelete