Resolusi Tuan Takôr

31 Desember 2014

Tahun 2014 tidak lama akan segera berganti dengan tahun 2015. Diriku tidak tahu disebut dengan tahun apa dalam penanggalan tiongkok (shio) karena bagiku tidak akan berdampak apapun dalam hidupu. Namun yang menjadi perhatianku adalah, tahun 2014 akan berlalu tapi tidak ada perubahan yang mendasar dalam diriku, dalam dunia tulis menulis, dalam dunia blogging. Karena bagiku salama ini aku menulis ya sekedar menulis untuk menghilangkan penat tubuh setelah seharian berkativitas. Dan karena nulisnya hnya untuk menghilangkan penat saja maka menulispun hany sekedar angin lalu dan tidak ada motivasi apapun.

Namun dalam beberapa postingan di FB tentang aktivitas blogger yang telah mendapat ini dan itu, hadiah maupun reward, untaian kasih ataupun kado dari perhelatan yang dilakukan di dunia maya ini, membuat diriku berpikir ulang. Apakah sudah benar idialisku untuk menulis ini ❓ LanjutGan Mbacanya


Goyangmu Seperti Mengajak Kebaikan

12 Januari 2014

Fenomena oplosam sekarang ini sudah menjadi top rating di sejumlah televisi swasta di Indonesia. Mungkin ini berbalik 100% dengan apa yang diriku tulis di sini, meskipun ada petisi yang mengajak sejumlah onliner Indonesia untuk ikut menandatangani. Mungkin pemikiran pemrakarsa petisi itu lebih mendalam lagi dari apa yang diriku pikirkan tentang bagaimana dampak seandainya orang Indonesia semua ikut bergoyang tiap hari 😆

Yang jelas tulisanku kemarin hanya melihat dari sisi humornya yang kelewatan. Beda dengan petisi tentang yks yang melihat dari efek goyangnya. Tak kupungkiri bahwa goyang di yks itu memang fenomenal. Dan karena goyang pasti tidak mungkin dengan irama lagu jazz yang hampir tidak cengkok untuk goyang pinggul. LanjutGan Mbacanya


Kondom Bu Menteri Dibagikan Gratis

7 Desember 2013

Pekan kondom nasional yang digagas oleh bu menteri, koq sepertinya akan membuat masyarakat Indonesia terpecah. Karena dengan pekan kondom ini akan membuat orang untuk tertarik melakukan hubungan seks bebas. Entah itu dilakukan dengan siapa, yang jelas yang namanya seks bebas tentunya bukan dengan orang yang halal untuk di “gituin”. Sedang yang pro dengan pekan kondom ini, tentunya pasti ada. Gak tahu itu memang orang bayaran ataupun orang meneguk keuntungan berlimpah dengan banyaknya kondom yang di salurkan. Dan kelompok ini disokong dengan alibi dari bu menteri bahwa dengan kondom ini penyakit menular sekseual yang terbungkus penyakit HIV / AIDS akan bisa dicegah asalkan menggunakan kondom secara benar namun salah dalam segi tempat.
LanjutGan Mbacanya


Cerita Si Bawang Putih

10 Maret 2013

Kondisi ini sama dengan membunuh ….

Sudah menjadi kebiasan istriku bilamana setelah belanja kebutuhan sehari-hari di warung dekat rumah, pulangnya menceritakan tentang kondisi harga-harga yang selalu berubah. Dan berubahnya ini jarang berubah menjadi lebih kecil angka nominalnya tetapi selalu berubah menjadi lebih besar. Setelah daging sapi, telur, ayam, dan terakhir yang menjadi ceritanya adalah bawang putih. Bukan bawah putih yang selalu menerima perlakuan tidak manusiawi dari saudaranya si bawah merah namun harga bawang putih yang sudah melangit.

Padahal sekitar setahun yang lalu, bawang putih sampai pada harga yang sangat murah. Saking murahnya, sampai semua bumbu masak yang menggunakan bawang sebagai bahannya istriku menggunakan bawang putih tanpa ada bawang yang lain LanjutGan Mbacanya


Menikmati Keterpaksaanku

29 Oktober 2012

Yang terpenting adalah bagaiman kita bisa menjalani dengan rasa syukur dan bisa menikmati tanpa membuat gundah gulana dalam hati

Setelah sekian lama akhirnya ada juga kesempatan untuk mengerakan jari jemari diatas keyborad lagi. Padahal sekarang sehari-hari diri ini juga selalu berhubungan dengan keyborad. Saking seringnya interaksi dengan keyborad di tempat kerja, diri ini sampai negh kalau melihat deretan huruf dan angka QWERTY.

Memang sudah sedari awal tahun ini diri ini mendapat job baru yang mengharuskan selalu berhubungan dnegan keyborad di tempat kerja dan saat diluar kerja (rumah) untuk mengirim laporan. Kalau yang di rumah sih tidak terlalu membuat “nafsu” ngetik berkurang karena diri ini niatkan sekalian online dan bisa jalan-jalan di dunia maya. Tetapi yang di areal kerja ini yang membuat selera online ku berkurang banyak bahkan sirna. 😦

Diri ini gak habis pikir, bagaimana caranya sahabat blogger bisa membuat postingan yang idenya diambil dan dibuat di tempat kerja. Karena diri ini pernah mencoba berhadap-hadapan dengan PC dan netbook di tempat kerja (dan diselingi dengan berbagai macam file dan kertas kerja disana-sini), ada ide untuk bahan postingan namun saat akan merubahnya menjadi deretan huruf, kata dan kalimat, dipaksa tetap saja tidak bisa menuliskan satu katapun. Asem !!!

Terus terang saja, diri ini orang lapangan, namun saat ini dipaksa untuk menjadi orang kantoran. Belajar tentang administrasi, acaounting serta manajemen secara curi mencuri ilmu dari melihat dan bertanya pada teman. Padahal seratus persen diri ini orang tekhnik yang senangnya bergerak bebas di lapangan. Dan sekarang, tangan ku jarang kotor karena terkena olie dan grease (gemuk) kotornya karena terkena debu di meja dan di antara tuts keyborad.

Dulu pernah diri ini mendapat promosi untuk menempati posisi yang mengharuskan setiap hari datang pagi, duduk manis di depan monitor PC dari pagi sampai sore pulang kerja. Dan tanpa pikir panjang lagi, promosi itu diri ini tolak secara halus (dan ekstrem) dengan mengatakan “ bisa saja job itu saya lakukan dan saya yakin bisa namun akan bertahan berapa lama ?? karena hal itu cuma saya paksakan karena memang bukan tipe ku untuk bisa duduk manis seperti itu”. Tapi tolakan itu aku lakukan sekitar 5 tahunan yang lalu. Namun sekarang, …… diri ini tidak bisa menolak dan terkesan memang di paksakan untuk ku.

Dan seperti malam ini, diri ini hanya bisa menjalani saja tanpa bisa menolak dan tidak bisa menolak. Karena semua mengalir sesuai dengan alurnya tanpa bisa di cegah dan ini memang sudah jalan Nya untuk ku. Sekuat apapun diri ini mencegah dan menolak sebuah kepastian dari Nya, kalau sudah waktunya ya kahirnya datang juga. Yang terpenting adalah bagaiman kita bisa menjalani dengan rasa syukur dan bisa menikmati tanpa membuat gundah gulana dalam hati.

Terima kasih ya Rabb atas rejeki dan nikmatmu ini.


Maafkan Diriku

22 Juli 2012

Rasa sesal selalu saja datang di akhir cerita, ….. begitu pula yang terjadi pada diri ini. Mungkin karena pongah sesaat, menjadikan hal ini terjadi. Padahal happy ending yang terbayang manakala melihat mereka, kelompok pengajian remaja yang beberapa tahun lalu diri ini bentuk mengadakan acara dengan inisiatif sendiri tanpa ada intervensi dari kelompok bapak-bapk. Sesal itu terjadi karena tidak bisa ikut menghadiri kegitan mereka dalam bulan puasa ini. Kegitan buka bersama dengan anak yatim yang di rencanakan, di agendakan, di jadwalkan dan di laksanakan oleh mereka.

Memang kuakui bahwa kelompok pengajian remaja diri ini bentuk manakala masih dipercaya sebagai ketua pengurus seperti yang pernah ditulis disini. Dengan berkembangnya waktu, ada saja suara miring yang terdengar dari jamaah yang lain tentang kegiatan ini. LanjutGan Mbacanya


Kolom Komentar [ditutup]

28 Juni 2012

Biarlah tulisan itu sarat makna bagi diri pribadi namun sepi dari komentar…

Seumur-umur semenjak ngeblog, baru pada postingan kemarin form komentar untuk berdiskusi dengan pada pengunjung blogku diri ini tutup. Bukan tidak sengaja, namun karena kesengajaan yang membuat hal itu terjadi. Padahal sebelumnya tidak pernah terpikir dalam angan bahwa postingan terbaru akan tidak ada komentar satupun yang masuk. Namun setelah membaca tulisannya Made Wira dalam blognya Isnuansa, diri ini yakin akan keputusan yang diri ini lakukan.

Bukan tidak mau ada komentar yang ditulis pengunjung saat mampir di blog yang tidak bermakna ini, namun karena dorongan jiwa dalam dada yang meyakinkan diri ini untuk melakukan itu. LanjutGan Mbacanya


Terusik Oleh Olga

27 Juni 2012

bahwa trauma menjadi korban yang dipaksa untuk menjadi bahan bulan-bulanan suatu lawakan akan kembali muncul saat sang korban berposisi menjadi bintang

Siapa yang tidak kenal dengan Olga Syahputra ?!? dulu, dulu sekali saat diri ini masih senang duduk manis di depan TV, kalau menonton gaya komedian nya selalu tertawa terpingkal-pingkal. Entah itu karena gaya candanya yang memang ngemesin atau karena dia “dipaksa“ menjadi korban dari suatu lawakan hanya untuk memancing tawa. Dan biasanya secara physkiologis kalau sudah pernah menjadi korban, maka trauma sebagai korban akan terus terbawa dalam alam bawah sadar. Dan diri ini yakin bahwa trauma menjadi korban yang dipaksa untuk menjadi bahan bulan-bulanan suatu lawakan akan kembali muncul saat sang korban berposisi menjadi bintang.

Melihat berita di beberapa media online yang mengabarkan tentang sepak terjang Olga Syahputra yang kerap menghina orang yang ada di sekelilingnya, diri ini jadi merenung. LanjutGan Mbacanya


Mayday Dalam Angan

1 Mei 2012

Semoga para pendemo dan penjaga demo mendapat perlindungan dari Allah SWT

Hari ini tanggal 1 Mei, dan di banyak negara tanggal ini dikenal sebagai mayday. Dan di hari ini di beberapa kota besar di Indonesia telah di persiapkan suatu demo untuk memperingati hari ini. Saya tidak antipati dengan segala demo yang dilakukan, karena pasti kita akan merasakan efek domino dari demo itu. Kalaupun berhasil kita bisa berlapang dada seperti saat demo menolak kenaikan BBM kemarin. Dan itu berhasil. Kalau tidak berhasil, kita siap2 dijejali aneka berita yang mempertontonkan tindakan anarkis pendemo dan penjaga demo (polisi).

Dan saya nilai tindakan yang keblabassan ini wajar saja. Karena satu orang takut, dia akan tetap takut. Dua orang takut ketemu dan berkumpul, mereka akan berusaha menghilangkan rasa takut itu. Tiga orang takut meeting, mereka akan berusaha menunjukan rasa tidak takut. …… LanjutGan Mbacanya


Emansipasi Yang Diinginkan Kartini

21 April 2012

Sekarang tepat tanggal 21 April, dimana masyarakat Indonesia telah di”doktrin” dari jaman sekolah dulu bahwa Kartini adalah pendobrak serta pahlawan perempuan di negeri ini. Gara-gara Kartini lah sekarang banyak perempuan bisa sukses karier di luar rumah dengan meninggalkan keluarga. Karena Kartini lah banyak pekerjaan yang dulu hanya untuk kaum lelaki sekarang sudah menjadi pekerjaan kaum perempuan. Juga gara-gara Kartini jua lah sekarang banyak ibu rumah tangga pergi meninggalkan keluarganya hanya untuk mencari penghasilan.

Tidak ada yang salah sih dengan semua ini namun dalam hati kecilku, apa memang yang seperti ini yang di inginkan oleh Kartini dalam mencari ilmu seluas-luasnya ?!? karena dalam konteks jaman dulu yang bisa bersekolah hanya kaum leki-laki. LanjutGan Mbacanya