Mencoba Untuk Gak Dipakai Lagi

Pucuk di cita ulam tiba, akhirnya aku bisa mencoba kemolekan nya. Tapi sayang dengan terpaksa aku putuskan gak memakainya lagi

Pulang kerja seperti biasa aku selalu memeriksa kertas2 yang berserakan diatas meja (kerja) komputerku. Tapi ada sesuatu yang lain diatas meja, ada apakah gerangan ❓ eh… gak tahunya ada paket kiriman untuk ku. Periksa punya periksa ternyata kiriman itu dari canonical ltd netherlands. Kalau begitu pasti gak salah, kalau itu CD pesananku yang diberikan gratis oleh ubuntu. Kita cuma diminta bayar bea masuk karena kiriman itu datangnya dari luar negeri. Bayarnya pun gak banyak cukup Rp. 7000,- untuk CD program ubuntu.

Seperti gak sabar aku langsung buka bungkusan nya, maklum saja aku sudah beberapa kali mencoba OS linux distro BlankOn yang asli produk anak negeri yang aku dapatkan lewat unduhan di miror unej. Padahal sewaktu ngunduh penuh dengan perjuangan namun hasilnya tekor. Bagaimana tidak tekor, aku ngunduh itu selama hampir 2 hari 2 malam dan menghabiskan bandwith internetku sebanyak 1,5Gb. Tapi saat aku install di PC ku (sudah aku bakar di CD) hasilnya mentok. Sudah gak tahu cara menginstall OS, dapat CD unduhan dari sumbernya koq malah gak bisa 😦 capek dech !!!

CD ubuntu itu aku pesan lewat internet dan tidak ada pembayaran yang aku lakukan (selain bea masuk CD nya doang). Aku pesan sekitar tanggal 20 Juli 2010 dan aku terima paket kiriman nya tanggal 8 Agustus 2010. Cepat juga sih karena aku tidak bayar apa-apa saat konfirmasi pemesanan, namun ada saran di websitenya kalau pengiriman CD itu akan memakan waktu kira-kira 3 minggu. Apabila gak mau nunggu bisa langsung ngunduh di sana.

Mestinya aku masih merasa nyaman dengan OS di kompie ku. Semua masih biasa saja dan aku sudah familiar dengan menu2 nya tapi yang jadi beban di hati adalah OS ini merupakan OS bajakan. Aku gak tahu apakah OS ku saat dapat pertama kali beli PC ini asli atau sudah diberi yang bajakan saat nginstall ulang dulu 😕 namun kesadaran untuk sama2 menjaga hak orang lain itu begitu mengemuka. Akhirnya yaaa jalan linux dengan berbagai macam distronya itu menjadi pilihanku. 💡

Oh ya CD ubuntu kiriman itu sudah aku coba di PC ku lewat trial bootingan nya. Hasilnya bagus dan langsung memakai openoffice untuk aplikasi pekerjaan officenya. Namun ada satu kekurangannya yang berakibat belum aku install secara permanen di PC ku. Masalahnya sih sepele namun membuat aku mati gaya. Modemku gak kedeteksi di OS ubuntu. 😦 😥
Modemku itu modem CDMA dan saat aku baca ulang di bungkusnya terdapat keterangan bahwa modem ini cuma support (sampai) windows vista kebawah. Windows 7 dan linux gak ada rekomendasi di kardus pembungkusnya.

Betul-betul aku harus memakai yang bajakan lagi nih, 😯 , padahal kesadaran untuk memakai yang halal (opensource) sudah timbul beberapa waktu yang lalu. Tapi apa mau di kata lha wong fasilitasku untuk menjelajah dunia maya ini tiak dapat digunakan di ubuntu bahkan mungkin bisa jadi akan tidak bisa ngenet lagi . 😦  Mungkin sahabat blogger yang lain ada saran untuk ku ❓ 😕