saya tahu bagaimana memperlakukan lingkungan dengan baik. Karena lingkungan kita tak ubahnya diri kita sendiri yang perlu dirawat dan dilakukan pemeliharaan agar tetap bersih dan sehat.
Beberapa hari yang lalu saya melakukan perjalanan keluar kota dan sempat naik kapal fery untuk menyebrang keluar dari pulau Bali. Tidak banyak hal-hal baru dan penting yang menjadi catatan perjalanan ku kali ini selain kondisi jalan yang banyak rusaknya. Mungkin karena jauh dari hari raya, pengerjaan perbaikan jalan kurang diperhatikan. Namun saat menunggu kapal menyebrangi selat Bali itu, saya sempat mendengarkan percakapan pasangan muda yang sudah dikaruniai seorang bayi kecil mungil yang jadi inti perdebatan diantara mereka.
Saat itu waktu menunjukan kurang lebih jam sebelasan malam. Keadaan penumpang kapal saat itu dalam keadaan hampir penuh. Dan saya duduk pas di depan mereka, jadi bisa mendengar secara jelas semua percakapan mereka. Berikut kutipan pembicaraan nya.
Suami : Dik, tolong diganti pempr** anaknya kasihan kalau pampr**nya basah.
Istri : Iya mas, kalau gitu tolong pegangin (dulu tasnya) mau aku ganti.
Suami : Sampahnya ini dibuang dimana ?? mana tak lempar di laut.
Isri : Jangan mas, ngak boleh dibuang disana !
Suami : Ngak boleh !! siapa bilang, katanya siapa ?!?.
Istri : Ngak boleh mas, nanti dimarahi orang.
Suami : Siapa mau marahin, mana aku buang saja (sambil berangsut mengambil dan bersiap membuang pampr** bekas pakai itu ke laut).
Sampai disini aku sudah siap2 mau ikut turun tangan rembug ngomongin tapi masih aku tahan karena takut menyinggung perasaan. Padahal di depan jelas terpampang tulisan di dinding tulisan larangan membuang sampah ke laut.
Dalam hati saya sempat juga terpikir bagaimana kita mau bisa membersihkan lingkungan kita kalau masih ada diantara kita yang cuek dan seenaknya membuang sampah, di laut lagi. Meskipun lautan itu luas dan bisa menampung semua sampah yang ada di daratan, tapi apakah begini pribadi seorang yang dikatakan modern dan beriman ❓ .
Saya sendiri bukan seorang pencinta lingkungan ataupun aktivis yang selalu mengelorakan cinta lingkungan, namun saya tahu bagaimana memperlakukan lingkungan dengan baik. Karena lingkungan kita tak ubahnya diri kita sendiri yang perlu dirawat dan dilakukan pemeliharaan agar tetap bersih dan sehat.
Bagaimana dengan anda, apakah pernah merasa negh dengan tingkah pola sebagian manusia yang berbuat seenaknya terhadap lingkungan ini ❓ Bagaimana tindakan mu ❓ 😕
sering juga sy menemukan ulah spt itu Mas, jadinya sy sebatas mengajaknya mentaati aturan bersama2.
Salam hangat dari Kendari. 8)
Halo Bli,
Wow wow, bapak yang Bli ceritakan diatas ego nya gede banget, dikasi tau eh malah nantang.
Contoh dan esensi nya dapet Bli, tulisannya bagus..
Btw “buanglah sampah pada tempatnya”
pesan spongsor..hehe
Suksma anyway
Dilarang buat laut ke sampah..
hehhehehe..
intermezzo
Memang masyarakat kita belum sadar, seolah sungai dan laut tempatnya buang sampah..
Kalau banjir baru tahu rasa
saya kok lihatnya buanglah sampah bukan pada tempatnya*
hehe..
ingat saudara2, jangan buang sampah di laut…nanti seperti pantai kuta, masuk black list di sebuah majalah sana bahwa pantai ini adalah tempat wisata neraka, karena banyaknya sampah di kuta..
smoga kita smakin sadar ya om..salam
Saya termasuk orng yang buang sampah sembarangan.!hehehe,gmn tidak tong sampah yang sdh kami sediakan depan rumah sering kemalingan sama tukang botot (sdh berulang x kejadiannya).
jalan2 sore hari ketempat sahabat… ditunggu kunjungan balikknya di blog sederhana saya…
Saya belum perah ke laut pak,
hemm… 😀
kalu ditempat saya, orang keseringan buang sampah ke sungai… dari atas jembatan sambil lewat pake motor…
dulu ada bak penampungan sampah, yang dijemput sama truk sampah gitu, skarang tak ada lagi… entah kemana raibnya…
orang-orang pada bingung buang sampah kemana? mau bakar… halaman tak punya… buang ke tanah kosong… dimarahin yang punya…
😆
Prihatin keadaan pantai kuta sekarang
bahaya low buang sampah ke laut, ntar merusak ekosistem yang ada
kebersihan itu sebagian dari iman 🙂
Hehehe jadi teringat satu masa, saya jadi dijudesin sama mba’nya. Di pencucian mobil yang persis ada kali di belakangnya, airnya lumayan bersih dan mengalir deras, ada bebek yang lagi berenang pula, asyik liatinya. Eh tiba2 mba yang baru bersih2 (krn masih pagi) nenteng tong sampah langsung aja berrr … ealah saking kaget aku sampai teriak “tega amat mba buang sampah di kali, apa ga liat kalinya udah bersih gitu??” si mba nya santai aja tuh bilang : udah biasa kali mba. tinggal saya yang : ???????
Miris emang ngeliat sikap tidak peduli sebagian masyarakat terhadap hal2 seperti ini 😦
wah,penasaran pngn ke bali
Memang harus dimulai dari hal2 kecil ya mas.. kalo hal2 kecil aja kita biarkan bagaimana seterusnya… moga kita termasuk orang yang selalu menjaga kebersihan dan memberi contoh lainnya…
Berarti dia ndak sayang sama anaknya sendiri, laut kan termasuk titipan kekakayan alam untuk anak cucu kita, kalau merusaknya kita berarti menyusahkan anak cucu kita :D.
jaga kelestarian alam Indonesia,,,
bila perlu yg dibuang ke laut itu para koruptor aja… 😀
mudah2an orang pada insyaf deh…
kalo aku mgkn akan refleks mencegah org itu… biarlah dianggap nggak sopan… lah kelakuan dia kan lebih2 lagi…
nice share ya Gan.. 🙂
salam kenal… 🙂
ekosistim laut menjadi terancam karena sampah dan limbah
mari jaga laut kita
diaper Om namanya, bukan pampe*s
hmmm… kalo setiap penumpang feri seperti itu, apa jadinya lautan Indonesia??? 😕 😥
jika kita menjaga lingkungan
maka
lingkungan akan menjaga kita
save our earth
with our heart
alasannya itu “ntar dimarahin orang”,, kalo itu yang diajarkan siibu tentang membuang sampah pada anaknya yang masih balita,, maka sudah dipastikan, balitanya juga bakal niru sikap sibapak,, kan alasannya,, sampah laut itu akan kembali lagi kepinggiran pantai, kotor kita juga yang ga nyaman,,
Kalau sudah kebiasaan biasanya sulit mengubahnya…:)
go green deh pokoknya…nice.
nonjok banget …
kita kadang2 lupa dan pura2 lupa … hehehe