Kepadamu Silent Reader

mencari informasi dari dunia maya ini memang sudah menjadi keharusan selain dari media konvensional yang ada

Ide tulisan itu seperti mata air, bisa keluar dari mana saja. Tidak kenal waktu namun terkadang kalau mata air itu tidak diberikan jalan yang benar bisa tersumbat dan bisa mengalir menjadi sumber yang tidak berguna. Ide tulisan itu juga seperti belati, yang bisa setajam pisau bermata dua yang bisa mengenai dan melukai siapa saja namun apabila tidak pernah di asah, ketajaman itu tertutupi oleh karat yang tidak berguna dan bisa jadi tumpul yang tidak bisa mengena.

Oleh karena itu, diri ini selalu saja merasa salah, manakala menginggat dulunya selalu menjadi penyebar virus ngeblog namun saat ini ide tulisan itu menjadi buntu. Mestinya tidak buntu 100%, karena selalu saja diri ini melihat ide yang melintas saat mengamati dan melihat suatu kejadian yang ada di depan mata. Sayangnya ide yang sudah terlintas dan terlihat dengan jalas itu tidak bisa diri ini rubah menjadi sebuah tulisan yang bisa mengalir. Alasan klise yang selalu menjadi pembenar adalah sibuk dan tidak ada waktu untuk menulis.

Diri ini juga begitu. Alasan itu selalu saja menjadi pembenar saat naluri bertanya kenapa tidak menulis lagi ?!? jujur saja, semenjak si Labib lahir, otomatis kesibukan saat dirumah bertambah. Jangankan untuk merubah ide yang melintas tadi menjadi tulisan, untuk meencari waktu santai saja di depan monitor hampir tidak bisa diri ini lakukan saat sore hari. Malam haripun salalu berakhir tragis dengan kelelahan yang mendera yang mengakibatkan mata tidak bisa melek πŸ˜† .

Kadang diri ini niatkan bahwa saat bisa update tulisan baru yang sudah di publish, saat itu juga diri ini membuat tulisan yang akan di publish sekian hari kebelakang. Ha…ha…ha… , namun niatan tadi belum bisa diri ini relalisasaikan. Karena setiap selesai sebuah tulisan dan di publish selalu saja penyakit malas ini timbul. β€œAkh, ngapain saya bikin tulisan lagi, toh sudah ada yang baru”. Nah, statment yang seperti ini patut dilaporkan kepada pihak berwajib da aparat terkait. 😯 biar diri ini bisa eksis menulis lagi. :mrgreen: semoga penyakit ini tidak menimpa orang lain

Tulisan ini idenya dari custumer bengkel tempat diri ini bekerja offline. Beliau senang browsing terutama di blog otomotif, namun semenjak diri ini kenalkan dengan blog yang isinya gado-gado ini ternyata beliau menjadi silent reader yang sering mampir namun tidak pernah memberi komentar. Sekedar mencari informasi dari dunia maya ini memang sudah menjadi keharusan selain dari media konvensional yang ada. Namanya Pak Bagus **** yang sudah sering diri ini komporin juga untuk membuat blog.

silent reader

jangan jadikan dirimu silent reader

Intinya membuat blog itu semudah membuat tulisan di word office Pak. Tulis dan publish via internet, apalagi kalau dengan koneksi internet yang makyuss dan free πŸ˜† membuat keasyikan dalam ngeblog semakin bertambah. Ada banyak tema dan ide yang bisa di share kan, karena yang sudah kita ketahui dan menjadi keseharian kita, belum tentu diketahui dan di mengerti oleh orang lain. Yang biasa bagi kita, bisa jadi menjadi luar biasa bagi orang lain. Namun ada satu hal yang sering membuat blogger mati kutu, yaitu menjaga semangat tetap menyala untuk berbagi. Karena sudah banyak blog beredar namun ada banyak juga blog yang mati suri. Hidup enggan, mati tak mau. πŸ˜†

Semangat Pak !!!

NB: gambar disunting dari sini

34 Responses to Kepadamu Silent Reader

  1. Yudi berkata:

    Saya dulu selalu bingung, bagaimana caranya agar bisa menghasilkan tulisan yang bagus. Kelamaan bingung, jadinya gak nulis-nulis. Lambat laub saya sadar: Namany juga belajar, gak harus selalu sempurna dalam prosesnya…

    • Sugeng berkata:

      Benar mas, karena kita bukan penyair yang diharuskan untuk membuat tulisan yang tanpa cacat dan cela. Tulisan ini dari kita dan untuk kita. Jadi biar orang bilang apa, yang penting terus tumbuhkan semangat menulis.
      :mrgreen:

  2. yoriyuliandra berkata:

    Sekedar berbagi pengalaman saja, tulisan saya di draft juga banyak. Namun karena topiknya terkesan out of date, akhirnya tidak saya publish. Belajar dari pengalaman tersebut, saya berusaha untuk writing spontaneously meskipun kadang makan waktu lebih dari 1 jam…

    Silent reader, keknya saya juga silent reader, kadang. Silent, karena cuma baca dan tidak meninggalkan komentar :mrgreen:

    • Sugeng berkata:

      Walah, kek nya kita sama mas. Draft di memory PC ku juga banyak. Padahal sudah saya taruh di media cloud yang bisa di edit dari manapun juga. Tapi karena sudah gak layak tayang, jadinya tulisan itu juga tidak pernah jadi πŸ˜†

      • yoriyuliandra berkata:

        Hehe… iya, Saya malah sudah ada di wp draftnya, tapi karena udah nggak sreg jadinya dibiarkan aja. Barangkali nanti akan dicoba untuk dimodifikasi, supaya layak terbit πŸ™‚

  3. monda berkata:

    saya juga nih lagi malas nulis …, udah berapa hari jaringan terganggu…
    mau nulis draft saja jadi malas, kebiasaan nulis langsung publish sih

  4. madewirautama berkata:

    Kalau begitu, yuk ngeblog lagi πŸ™‚

  5. Lidya berkata:

    kalau saya malasnya kalau sudah memasuki hari jum’at pak πŸ™‚

  6. gus nera berkata:

    silent reader ??????……hhhhhmmmmmm…….mantapzzzz juga tuch kayaknya sebutan yang om buatkan buat diri ini…..xixixixixixi…..^_^ V…..

  7. marsudiyanto berkata:

    Komen Mas Sugeng punya ciri khas, selalu diakhiri dengan salam hangat dari Tahanan eh Tabanan…

  8. Djangan Pakies berkata:

    beberapa sodara dan temen-temen SMA saya juga sebagai silent reader Kang, saya tahunya ketika bertemu mata dengan mereka saat reuni. Nggak nyangka ternyata mereka selalu menyimak updatetan saya walo nggak pernah berkomentar. Bahkan secara langsung memberi masukan-masukan ketika ketemy

  9. kakaakin berkata:

    Ayo, Pak.. komporin lebih banyak orang supaya ikutan ngeblog juga. Tapi Pak Sugeng kudu nyontohin cara ngeblog dengan penuh semangat yaa… πŸ™‚

  10. applausr berkata:

    memang menulis itu berat.. apalagi nulis di blog… benar benar cuma berbagi …. mood kadang datang dan pergi… tapi yang terpenting adalah menulis di kala senang…

    • Sugeng berkata:

      Kita mungkin tergolong penulis idealis ya mas, yang tidak tergiur untuk menulis hanya karena dorongan lomba πŸ˜•
      namun apakah memang itu langkah yang benar, aku juga tidak tahu. Yang penting nulis saat mood datang. :mrgreen:

  11. violetcactus berkata:

    sampai sekarang saya masih sering jadi silent reader..,
    setelah agak aktif ngeblog, saya bisa merasakan kalo dengan menuliskan pikiran yg tidak jarang bertabrakan dengan media arus utama, akan lebih mudah mencari teman sehaluan οΌΎοΌΎ

    • Sugeng berkata:

      Saya sebisanay saat blogwalking selalu menyempatkan untuk berkomentar yang sesuai dengan tema. Selain agar terekam jejaknya, juga untuk ajang silahturahmi πŸ˜†

  12. oomguru berkata:

    i don’t wanna be a silent rider anyhow.. so that i ngomen here πŸ˜€

  13. saya bukan silent reader πŸ™‚ , semangat ngeblog memang naik turun ya seperti Iman hehe

  14. Idah Ceris berkata:

    Benar sih, kadang idenya kembang kempis ya, Pak. πŸ™‚
    Kalau sudah membaca artikel dari teman, saya jarang menajdi silent reader je. .. πŸ™‚

    Salam untuk ade labib. . ^_*

  15. jarwadi berkata:

    etapi saya juga silent reader untuk banyak web favorit saya πŸ™‚

  16. pelancongnekad berkata:

    saya selalu berusaha meninggalkan komen kalau sedang blogwalking. secara, si empunya udah susah payah menghidangkan tulisan yang “ga semudah itu” dibuat. jadi ya, mesti diberi sebentuk penghargaan, dengan cara dikomentari. hehe πŸ˜‰ ini menurutku lho

  17. susindra2 berkata:

    Saya sering jadi silet reader, teutama waktu masih pake IE di hp, tools komentar tak mau dibuka. syukurlah sudah ada opera mini. bisa komentar tp sering gagal, jadilah sambil anyel jadi silent reader juga. hehe

  18. SIge berkata:

    Hi Bli..bwakakaka…ternyata hampir semua blogger ada pasang surutnya yah, kadang rajin kadang malasnya minta ampun, padahal Ide ada. Salam hangat Bli, dan selamat menyambt libur akhir tahun

  19. nh18 berkata:

    Yang biasa bagi kita, bisa jadi menjadi luar biasa bagi orang lain. …

    Saya sependapat dengan ini Pak Sugeng …
    tuliislah apa yang mau kita tulis … yang penting tidak bohong … tidak nyontek dan tidak jorok …

    siapa tau tulisan kita ada gunanya …

    Salam saya Pak

  20. Jeannie berkata:

    My brother recommended I may like this web site.

    He was entirely right. This put up actually made my day.

    You cann’t imagine just how a lot time I had spent for this info!
    Thank you!

  21. Sepakat sih, ada kalanya ngeblog itu tidak semudah yang dibayangkan. Tapi kadang ya kayak berasa mudah. Eh, malah jadi membingungkan ya komentar saya, hehehe

Tinggalkan Balasan ke gus nera Batalkan balasan